1.
MENGENAL
PSIKOLOGI
Sebelum kita masuk dalam
pembahasan psikologi industri dan organisasi, kita akan melihat terlebih dahulu
pengertian dari psikologi itu sendiri.
Psikologi adalah ilmu tentang perilaku manusia yang sudut pandangnya (point of view) pada kejiwaan.
Dalam ilmu psikologi, dikenal 5 pendekatan,
yaitu:
1. Behavioristik:
melihat kejiwaan dari perilaku manusia yang tampak/nyata sebagai respon dari
stimulus atau rangsangan. Respon dikendalikan oleh rangsangan. Untuk
menghasilkan respon tertentu, jelas dibutuhkan stimulus atau rangsangan
tertentu.
2. Humanistik
(termasuk di dalamnya, transpersonal):
melihat geala kejiwaan dari ekspresi yang muncul dari kemaknaan manusia.
Kemaknaan itu meliputi nilai-nilai, norma-norma, aturan, baik-buruk, dan
lain-lain.
3. Psikoanalisa
(termasuk didalamnya, psikologi dinamika): adalah gejala kejiwaan yang
digerakkan oleh hal-hal yang tidak disarari. Psikoanalisa yang digagas oleh
Sigmund Freud mengacu pada alam bawah sadar manusia. Psikoanalisa melihat bahwa
alam bawah sadar manusialah yang memiliki makna dan peran terbesar dalam
kehdupan individu tersebut.
4. Kognisi
(termasuk didalamnya, neuro science):
melihat perilaku merupakan gejala kejiwaan yang digerakkan oleh rasionalitas,
pengetahuan, ilmu-ilmu, dll. Pendekatan ini memiliki prinsip, agar manusia
dapat berperilaku positif, maka diperlukan pemberian pengetahuan yang positif
pula.
5. Fenomenologi:
Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman
subyektif
individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu
terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala
hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya.
Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena
tentang dirinya. (wikipedia.org/wiki/psikologi/)
Perlu diketahui bahwa bukan
hanya psikologi yang mempelajari mengenai perilaku manusia. Banyak ilmu lain
yang juga mempelajari tentang perilaku manusia. Namun, tentu saja dari sudut
pandang yang berbeda. Ilmu tersebut ntara lain:
1. Sosiologi:
mempelajari perilaku manusia dari sudut pandang kemasyarakatan dan kehidupan
sosial (kelompok).
2. Antropologi:
mempelajari perilaku manusia dari sudut pandang kebudayaan (culture), seperti sopan santun, tata
krama, norma, dll.
3. Politik:
mempelajari perilaku manusia dari sudut pandang kepolitikan, hukum, aturan,
dll.
4. Ekonomi:
mempelajari perilaku manusia dari sudut pandang perilaku konsumtif, penggunaan
uang, pemenuhan kebutuhan, dll.
Mempelajari Psikologi bukan
hanya mengerti dan memahami, namun bagaimana dari ilmu yang telah kita peroleh
tersebut, kita bisa melakukan intervensi.
Wujud nyata dalam bentuk tindakan/perilaku yang bermanfaat untuk banyak orang
termasuk untuk kita sendiri.
2. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN
ORGANISASI
Psikologi industri dan
organisasi adalah upaya pemahaman perilaku (melalui 5 pendekatan psikologi)
untuk dapat diintervensikan pada maslah-masalah dibidang industri dan
organisasi.
INDUSTRI
Industri adalah kumpulan
dari usaha komoditas yang sama. Industri merupakan wadah/ kegiatan bersama
untuk mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi dan memiliki nilai.
Komoditas
adalah sesuatu benda nyata yang relatif mudah diperdagangkan, dapat diserahkan
secara fisik, dapat disimpan untuk suatu jangka waktu tertentu dan dapat
dipertukarkan dengan produk lainnya dengan jenis yang sama, yang biasanya dapat
dibeli atau dijual oleh investor melalui bursa
berjangka. Secara lebih umum, komoditas adalah suatu produk yang
diperdagangkan, termasuk valuta asing, instrumen keuangan dan indeks.
Contoh komoditas misalnya
minuman. Kini air mineral yang diperdagangkan sudah sangat beragam bukan
merknya? Ada Aqua, Alfa, Ades, Vit,
dll. Berbicara tentang minuman, tidak hanya air mineral saja bukan? Ada Fanta, Coca-cola, Sprit, Pocarisweat,
dll. Inilah yang disebut dengan komoditas minuman. Komoditas minuman tersebut
dapat dikatakan merupakan satu industri.
Hasil dari industri tersebut
haruslah entitas. Entitas= adanya sebagai. Jadi produknya harus bermakna,
berguna, dapat dibedakan juga dengan produk lainnya, dsb.
Perusahaan atau pun kegiatan
industri berorientasi pada keuntungan (profit
oriented). Oleh karena itu, psikologi industri dan organisasi
berkonsentrasi pada bagaimana agar dengan menggunakan 5 pendekatan psikologi
suatu perusahaan bisa mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya.
Formula daru
keuntungan adalah:
Untung =
Revenue-Cost-Kewajiban-kewajiban lain.
Penjelasan :
Ø Revenue/
pendapatan
Þ Revenue
adalah nilai yang harus ditingkatkan. Revenue harus lebih besar dari cost dan
kewajiban. Agar setelah dikurangi dengan cost dan kewajiban-kewajiban yang
harus dibayarkan, masih terdapat sisa yang kita sebut sevagai keuntungan.
Þ Revenue
didapat dari: jumlah yang dijual-harga jual.
Þ Untuk
dapat menghasilkan revenue yang tinggi, tentu pendapatan dari penjualan
haruslah besar pula. Barang atau produk harus banyak yang laku terjual. Oleh
karena itu dalam penjualan diperlukanlah sales yang baik, pintar menawarkan
barang/produk, sabar, dan yang paling penting jangan pernah mengajak konsumen
berselisih paham.
Þ Selain
salesnya, produknya pun tentu diperhatikan. Ke khas-an dari suatu produk
tentunya akan dicari oleh pembeli. Jadi, prosuden harus mengerti kebutuhan
pasar dan konsumen.
Þ Contoh:
jika sedang musim panas, maka pembelian jaket tentu akan menurun. Karena yang
dibutuhkan oleh masyarakat bukan jaket disaat musim panas. Jadi harus memahami
situasi dan kondisinya.
Þ Selain
itu harga juga diperhitungkan, namun dalam hal ini kita juga perlu tahu bahwa
harga yang murah tidak menjamin suatu produk atau jasa akan laku atau banyak
diminati orang.
Þ Contoh:
doker kandungan yang mahal akan lebih dicari oleh ibu hamil. Karena rasa
percaya bahwa proses persalinannya akan aman, kualitas dokter tersebut dalam
menghadapi pasien akan lebih bagus, kenyamanan, dll.
Þ Jadi,
cara menarik pelanggan itu sangat beraneka ragam dimana semua itu ditinjau dari
5 pendekatan psikologi.
Ø Cost/harga
Harga
disini adalah harga produksi atau biaya produksi. Dimana biaya atau harga ini
boleh saja tinggi asalkan ada return atau kembali yang juga tinggi atau bahkan
lebih tinggi.
Ø Kewajiban-kewajiban
lain
Kewajiban-kewajiban lainnya itu termasuk pajak, bayar
hutang, dan lain-lain.
Fungsi
Perusahaan
1. Marketing
Dimana
tugas dari marketing itu ada 2, yaitu survey pasar dan promosi. Survey pasar
artinya menelaah dan meninjau apa yang sedang dibutuhkan pasar dan konsumen. (what their need?). Sedangkan promosi
adalah kegiatan menawarkan dan mengemukaan produk kepada konsumen. Promosi yang
baik akan menghasilkan kesan yang baik pula di hati masyarakat dan akan menarik
pembeli.
2. Produksi
Kegiatan
produksi harus selaras dan seimbang dalam work-centre dari awal sampai akhir
kegiatan produksi. Contohnya: jika perusahaan mauble, maka orang-orang yang
diberi tanggung jawab untuk memilih kayu haruslah memilih kayu yang kualitasnya
baik. Begitu pula dengan bagian pemotongan, pengamplasan, desain, sampai
akhirproses produksi produk meuble tersebut.
3.
Keuangan
Penggunaan
atau pengolahan keuangan haruslah kreatif (prudent). Gunakan uang dengan
seksama.
4.
HRD
HRD
berfokus pada 2 tugas, yaitu: membuat performance/kinerja superior dan membuat
semua pegawai bekerja secara senang dan sehat (be happy). Beda HRD dengan personalia adalah objek dalam
menjalankan tugasnya. Kalau HRD lebih kepada potensi manusia atau karyawannyam
sedangkan personalia lebih kepada administrasi karyawan, seperti absensi,
alasan ketidakhadiran, imigrasi orang-orang dari luar, dsb.
Segala
sesuatunya itu membutuhkan manajemen, terlebih lagi dengan industri. Berikut
Adalah Fungsi dari Manajemen:
Fungsi
dari Manajemen
1. Planging/
perencanaan
Perencanaan
adalah usaha sengaja untuk mengubah organisasi mejadi lebih baik lagi. Arah
yang baik itu ke depan berdasarkan visi, misi, dan goals atau tujuan. GOALS:
Keuntungan 20% dari tahun lalu.
2. Organizing
Organizing
berarti pembagian tugas pada orang yang mumpuni (mampu) dan termotivasi (mau).
3. Actuating
Menjamin
to be actual= perwujudan.
Acruating=motivating=
mendorong: tindakan untuk menjamin terlaksananya tugas yang terorgizing dengan
baik.
4. Controlling
Mengontrol atau
mengendalikan seluruh kegiatan dan proses yang terjadi dalam sebuah manajemen
agar selalu berjalan tepat dan selaras.
ORGANISASI
· Organisasi
memiliki kata dasar organ yang berarti harmonis, kesatuan; kelompok.
· Contoh
nyata adalah PSSI. Is that organisation?
Dimana banyak kericuhan didalamnya dan ribut dimana-mana dan masalah-masalah
internal yang tak kunjung padam.
· Organisasi
berfokus untuk WELL-COLLECTED PEOPLE.
· Jadi,
orang yang masuk dan tergabung dalam satu organisasi adalah orang-orang yang
siap untuk collected. Jangan sampai
ada yang tidak kompak di dalam sebuah organisasi. Ketidak-kompakan itu bukan
hanya berasal dari sesama pegawai, namun juga bisa dengan atasannya.
· Kuncinya
adalah dengan menghargai orang lain. Karena setiap orang memiliki persepsi yang
berbeda-beda. Belajar mengontrol diri untuk menunjukkan sikap yang baik dengan
orang yang memiliki gagasan dan persepsi lain dengan kita, menghargai orang
lain dan karyanya, jangan meremehkan pendapat orang lain, dsb.
· Review
mengenai well collected people,
melalui pembagian tugas untuk mencapai tujuan tujuan organisasi (profit, dll).
Hal ini dicapai melalui leadership,
persepsi, team work, dan dinamika
kelompok.
· Pertanyaannya
adalah, 1. Orang-orang yang seperti apa yang dikumpulkan secara well? Dan 2. Well yang seperti apa yang dibutuhkan?
· Well ditentukan oleh
orang, jika orang tersebut well dan diharapkan pembagian dan
pencapaian tugasnya juga well. Orang
yang well itu ditentukan oleh
beberapa kriteria, antara lain:
1. Kompeten
Adalah orang orang yang veradaptasi
terhadap organisasi “ini” dan “kini”. Disebut “ini” karena bidangnya bukan
perusahaan “itu” dan bukan diwaktu lain selain sekarang atau “kini”.
Selain itu dikenal juga dengan taken for granted. Artinya, kebanyakan
orang harus mengambil apa yang sudah menjadi kewajiban mereka dalam suatu perusahaan.
Nah, jika tidak mampu atau kurang kompeten, dapat diadakan pelatihan,
pembelajaran, pengarahan, binaan, untuk menjadikannya kompeten.
2. People wish to make up!
Make
up
berarti meningkatkan atau berkembang. Make
up disini tetap berorientasi pada adaptasi dalam industri dan organisasi
sesuai dengan tuntutan zaman. Kalau dulu bisa mengoperasikan mesin tik,
sekarang harus bisa mengoperasikan komputer.
3. Effort yang besar
Effort
artinya
usaha pengorbanan. Effort yang besar
berprinsip “beyond of duty” artinya
melampaui atau melebihi tugas. Maksudnya juka dikasi standarisasi tugas, maka
orang-orang dengan effort yang besar
melakukan dan menyelesaikan tugasnya lebih dari standar tersebut. Difficult, but must be possible!
4. Happy People
Orang-orang yang bahagia tentu akan
bahagia dan maksimal juga dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga terciptalah
rasa satisfy atau puas, puas terhadap
kualitas pekerjaannya, dan puas akan hasil yang ia lakukan.
3.
DINAMIKA KELOMPOK
Merupakan bahasan kelompok
dan dinamikanya. Orang hidup secara berkelompok, kita membutuhkan kelompok dan
orang-orang terdekat untuk mendukung kita.
Kelompok adalah tempat kita mengetahui apakah dalam hidup ini kita hanya
membutuhkan diri kita sendiri atau kita membutuhkan orang lain.
Dalam kelompok tentu
kemauan, pendapat dan persepsi setiap orang berbeda beda. Oleh karena itu perlu
diciptakan rasa kohesif yang tinggi. Rasa kohesif adalah rasa keterkaitan yang
tinggi antar sesama karyawan perusahaan. Dinamika kelompok yang positif akan
menghasilkan kinerja yang positif pula. Dimana mereka melihat 1+1 tidak = 2
namun harus bisa lebih dari 2. Dan Untuk mengetahui apakah kelompok itu solid
dan kompak, adalah ketika kita tumbuh menjadi berkembang dan menjadi lebih
baik, maka dapat dikatakan bahwa kelompok kita sudah solid dan kompak.
Dalam membentuk atau menciptakan kohesif
perlu diperhatikan:
1.
Jumlah
Pengaturan
jumlah penting untuk diperhatikan. Jumlah karyawan yang banyak tidak selalu
meringankan pekerjaan. Contohnya jika kita akan mengangkat sebuah ember berukuran
sedang, 2 atau 3 orang saja cukup bukan? 50 orang bukannya akan mempermudah
pekerjaan tersebut malah akan membuatnya tidak efektif bahkan bisa jadi tidak
terlaksana. Oleh sebab itu dalam perusahaan hendaknya atasan bisa membagi tugas
tugas dengan baik dan terorganisir.
2. Similarity
Kesamaan
mencakup kesamaan tujuan, persepsi, umur (bisa jadi), prinsip, dan lain-lain.
Adanya kesamaan mempermudah tercapainya tujuan dan mendapat profit yang tinggi.
3.
Proximitas
Proximity adalah
kedekatan atau kelekatan. Kedekatan disini lebih kepada kedekatan fisik dimana
untuk menjalankan tugas, jika anggotanya saling berjauhan tentu tidak akan
terlaksana dengan efektif.
4.
Semakin matang semakin baik
Kematangan meliputi
saling menghargai, tidak suka mengadu, pengambilan keputusan secara adil,
pembagian tugas yang merata,
kepemimpinan yang tidak membedakan sarau sama lain anggotanya dll. Perusahaan
yang baik adalah perusahaan yang matang dan kokoh.
4. PRODUKTIVITAS
Dalam
pengertian sederhana mengenai produktifitas diatas bisa diungkapkan dalam arti
bahwa produktifitas adalah rasio dan pengeluaran serta pemasukan yang terpakai.
“Produktifitas adalah hasil yang didapat dari setiap proses produksi
dengan menggunakan satu atau lebih faktor produksi” (Mauled Mulyono, SE 2004:3).
dengan menggunakan satu atau lebih faktor produksi” (Mauled Mulyono, SE 2004:3).
Ditinjau
dari bahasanya produktivitas berasal dari bahasa Inggris, yaitu productivity yang teriri dari 2 kata,
yaitu product yang berarti produk
(barang atau jasa) dan activity (aktivitas
atau kegiatan). Jadi, priduktivitas adalah kegiatan untuk menghasilkan barang
atau jasa. Produktivitas yang baik adalah yang menghasilkan perbandingan antara
pemasukan dan pengeluaran yang positif pula. Dalam arti dimana pemasukan lebih
besar dari pada pengeluaran. Jangan sampai terjadi “besar pasak dari pada
tiang” dimana pengeluaran lebih besar dari pendapatannya.
Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi produktivitas
Tenaga kerja atau pegawai adalah manusia yang merupakan faktor produksi
yang dinamis memiliki kemampuan berpikir dan motivasi kerja, apabila pihak
manajemen perusahaan mampu meningkatkan motivasi mereka, maka produktivitas
kerja akan meningkat. Faktor- faktor
yang mempengaruhi produktivitas yaitu:
a) Kemampuan, adalah kecakapan yang dimiliki berdasarkan pengetahuan, lingkungan kerja yang menyenangkan akan menambah
kemampuan tenaga kerja.
b) Sikap, sesuatu yang menyangkut perangai tenaga kerja yang
banyak dihubungkan dengan moral dan semangat kerja .
c) Situasi dan keadaan
lingkungan, faktor ini menyangkut
fasilitas dan keadaan dimana semua karyawan dapat bekerja dengan tenang serta
sistim kompensasi yang ada.
d) Motivasi, setiap tenaga kerja perlu diberikan motivasi dalam usaha
meningkatkan produktivitas.
e) Upah, upah atau gaji minimum yang tidak sesuai dengan
peraturan pemerintah dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja.
f) Tingkat pendidikan, latar belakang pendidikan dan latihan dari tenaga
kerja akan mempengaruhi produktivitas, karenanya perlu diadakan peningkatan
pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja.
g) Perjanjian kerja, merupakan alat yang menjamin hak dan kewajiban
karyawan. Sebaiknya ada unsur-unsur peningkatan produktivitas kerja.
h) Penerapan teknologi, kemajuan teknologi sangat mempengaruhi produktivitas,
karena itu penerapan teknologi harus berorientasi mempertahankan produktivitas.
5.
REKRUITMENT DAN SELEKSI
Dasarnya adalah job
description + kehendak organisasi secara umum. Jadi, orientasinya tidak hanya
dari job description tapi juga kompetensi yang memenuhi kehendak organisasinya.
Rekruitmen diadakan untuk
mendapatkan orang-orang yang memiliki kriteria tadi. Rekruitment bisa
menghasilkan seleksi. Rekruitment adalah mencuri orang-orang yang memenuhi
kriteria umum. Seleksi memilih yang terbaik diantara yang baik (hasil
rekruitment tadi). Rekruitment yang baik menghasilkan seleksi yang baik pula.
Sebagai contoh: seleksi pasangan jika kita beragama islam. Hasil rekruitmentnya
dalah pria pria dengan agama islam, tinggi kutang lebih 168-170 cm, dan usia
yang tidak terlampau jauh dari kita. Jadi, seleksinya memilih satu yang terbaik
diantara yang dipilih atau disaring melalui rekruitment tadi.
Tujuan
seleksi
Tujuan seleksi ada 4, yaitu:
1. Tugas,
dimana nantinya harus bisa melaksanakan tugas sesuai dengan job description.
2. Team
Player (bermain secara tim atau kelompok)
Contoh: dalam perminan sepak bola,
menggiring bola ke arah gawang lawan tentu tidak bisa dilakukan dengan seorang
diri. Harus ada kerja sama dan saling membantu sesama tim. Begitu juga dengan
sebuah perusahaan dimana tujuan dicapai dengan pola kerja yang tim player antar
sesama karyawannya.
3. Loyalitas
Loyalitas kepada organisasi sangat
penting. Apa yang telah diketahui mengenai organisasi tersebut jangan pernah
dibocorkan kepada perusahaan lain apa lagi perusahaan pesaing. Seluruh rahasia
dalam perusahaan patut dijaga dan disimpan baik-baik dengan rasa loyalitas yang
tinggi. Loyalitas tidak hanya berlaku untuk direktur atau para atasan saja,
melainkan berlaku untuk seluruh anggota dan komponen perusahaan.
4. Interpreneur
(berjiwa wirausaha)
Dimana
sedapat mungkin hendaknya kita memiliki sifat kreatif dan inovatif.
Alat ukur yang dapat kita gunakan dalam
proses rekruitment dan seleksi ini dapat kita lakukan melalui wawancara,
observasi, psikotes dan tes-tes lainnya. Melalui tersebut kita dapay mengetahui
apakah orang yang kita tes (calon karyawan atau pegawai) tersebut mumpuni dan
pantas untuk menjadi karyawan kita.
Apapun alat ukurnya, paling tidak hal
tersebut memiliki dua hal yaitu tingkat validitas dan tingkat reliabilitas.
Validasi
atau validitas adalah mengukur apa yang diukur dengan alat
ukur yang pantas dipakai untuk mengukur. Hal terpenting lainnya dalam validitas
adalah siapa yang mengukur. Contohnya: jika seorang tukang becak melihat
anakyang sedang bermain komputer, lalu ia mengatakan bahwa anak tersebut sangat
pandai mengoperasikan komputer, tentu saja validitas statment tersebut
diragukan dan kurang valid, karena yang mengukurnya (si tukang becak) tidak
memeiliki keahlian sama sekali tentang komputer.
Reliabilitas/
keajekan
Keajekan berarti data atau kesimpulan dari
hasil penelitian kita akan bernilai tetap walaupun diukur di tempat yang
berbeda dan dengan metode yang berbeda pula. Jika hasilnya tidak akurat, maka
validitasnya perlu dipertanyakan dan malah bisa jadi harus dieliti ulang.
Contoh:
Dalam kasus validitas dan reliabilitas,
misalnya terdapat 2 orang calon karyawan si Ali dan Lia. Ali merupakan calon
karyawan yang diterima dan lia tidak. Maka secara otomatis kita menganggap
bahwa Ali adalah orang yang cocok dan kompeten (memenuhi persyaratan dan
mumpuni) untuk bekerja di perusahaan milik kita bukan? Sedangkan tidak demikian
halnya dengan Lia. Namun biasanya perusahaan menerapkan masa adaptasi bagi
kawyawan baru untuk benar2 mengecek kalao mereka cocok bekerja di perusahaan
kita. Maka adaptasi tersebut meliputi:
-
Pengetahuan dan wawasan mengenai sejarah
hidup organisasi, visi dan misi organisasi, dan struktur organisasi
-
Tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab si
pegawai/ karyawan baru
-
Berjejaring. Artinya di karyawan baru harus
dapat menjalin komunikasi yang baik dengan sesama karyawan lain maupun dengan
atasan.
6. Training (Pelatihan)
Menurut Mathis (2002), Pelatihan
adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk
membantu mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, proses ini terikat dengan
berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang secara sempit maupun
luas. Secara terbatas, pelatihan menyediakan para pegawai dengan pengetahuan
yang spesifik dan dapat diketahui serta keterampilan yang digunakan dalam
pekerjaan mereka saat ini. Terkadang ada batasan yang ditarik antara pelatihan
dengan pengembangan, dengan pengembangan yang bersifat lebih luas dalam cakupan
serta memfokuskan pada individu untuk mencapai kemampuan baru yang berguna baik
bagi pekerjaannya saat ini maupun di masa mendatang.
Sedangkan Payaman
Simanjuntak (2005) mendefinisikan pelatihan merupakan bagian dari investasi SDM
(human investment) untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja, dan
dengan demikian meningkatkan kinerja pegawai. Pelatihan biasanya dilakukan
dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan jabatan, diberikan dalam
waktu yang relatif pendek, untuk membekali seseorang dengan keterampilan kerja.
Mengapa
training dilaksanakan?
Training
dilaksanakan karena adanya “shortage (kekurangan)” yang terdapat pada diri
individu tertentu.
Dimana
kekurangan individu tersebut?
Yang dikarenakan kekurangannya itu, yang membuat kinerja
organisasi turun, jadi, pada tahap pertama yang terpusat pada diri Individu, jika kinerja individu kurang
baik maka akan berpengaruh pada tahap kedua yakni tahap yang terpusat pada
kinerja kelompok yang akan otomatis menurun, dan jika hal ini tetap dibiarkan
maka akan berpengaruh pada tahap yang ke tiga, yakni menurunnya kinerja yang
tepusat dalam kerja organisasi.
Hal apa yang menuntut kita untuk membuat
training?
Yang pertama dilihat adalah kinerja organisasinya, tidak
boleh individunya dulu, dikarenakan belum tentu kekurangan si individu tersebut
mempengaruhi kinerja organisasinya. Jika ada kekurangan dalam diri individu
maka tidak selalu diberikan training. Jika ditegur saja, si individu tersebut
sudah mampu merubah kebiasaannya, hal ini jauh lebih produktif dibanding
melakukan training.
Bagaimana jika seseorang yang sudah
ditraining lalu berkhianat?
Oleh karenanya, point nomer 3 dianggap point penting,
seseorang yang attitudenya telah dididik, maka dia tidak akan meninggalkan
perusahaan yang telah memberikan training padanya. Jikalau dia berberat hati
untuk meninggalkan perusahaan, maka sebelumnya, dia akan berusaha untuk membuat
jasa tertentu pada perusahaan yang telah melatihnya. Oleh
karena itu, untuk membuat pelatihan harus ada analisis kebutuhan training.
Apa itu analisis kebutuhan training?
Merupakan pencarian training yang cocok untuk individu
agar individu tersebut mampu berkontribusi dengan organisasi juga bisa berguna
untuk kelompok dan untuk organisasi yang bersangkutan. Kita dapat
mengembangkannya menjadi 3 pertanyaan ;
1. Ada
kekurangan apa di dalam organisasi?
è Jika
volume penjualan menurun drastis
2. Departemen
mana yang berperan untuk turunnya penjualan?
è Misal,
disebabkan oleh penurunan daya kerja marketing
3. Individu
mana yang memberikan efek negatif bagi kinerja kelompok?
è Individunya
tersebut perlu diteliti dari knowledge, skill atau attitude yang membuat
individu tersebut berkontribusi negatif.
Bagaimana training dibuat?
1. Membuat
proposal
Proposal
yang dibuat berisi, nama training yang akan di ajukan, latar belakang mengapa
training tersebut dibutuhkan, pada siapa training tersebut diberikan, hasil apa
yang akan dicapai untuk perusahaan, berapa hari dan berapa jam training itu
dilaksanakan, berapa biaya yang dibutuhkan (trainer, transport, akomodasi dan
lain lain), hingga pada lembar tanda tangan persetujuan direktur.
2. Setelah
proposal disetujui à
membuat organizing comitte dan membuat
a. Organizing
comitte adalah yang bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan training.
b. steering
committe adalah yang bertanggung jawab terhadap materi dan suksesnya
pembelajaran materi tersebut.
3. Apa
yang harus dilakukan oleh organizing commite
a. Mengirim surat kepada para peserta,
yang isinya adalah “bahwa anda terpilih untuk mengikuti training ... persiapkan
mental anda. Untuk selanjutnya mohon hubungi personalia setempat.” Dan beri
tahu juga bahwa segala sesuatunya di bayarkan.
b.
Membuat
surat pada atasan, dengan memberitahukan bahwa karyawan yang
bersangkutan akan diajukan untuk mengikuti training dan dimohon untuk
dipersiapkan dan diberikan dukungan penuh.
c.
Membuat
surat atau permohonan pada trainer, untuk memilih trainer
diharapkan sesuai dan prodiktif.
d.
Informasi
tentang jadwal pelatihan, sangat penting untuk memberikan informasi
penjadwalan kepada semua yang bersangkutan, karena kesiapan mental menjadi
faktor yang berpengaruh dalam kesuksesan target pembelajaran peserta.
e. Evaluasi, jika
perlu, setiap hari, setiap kamar, kamar mandi, makanan dengan cepat untuk
dievaluasi.
f. Sertifikat, sertifikat
harus disediakan sebagai tanda bukti untuk perusahaan bahwa individu yang
bersangkutan telah mengikuti training.
g. Dokumentasi, dokumentasi
yang baik dapat dilakukan dengan cepat, misalnya, pada hari kedua, sudah ada
hasil foto training pertama.
h. Makalah, berisi
modul dari penyaji, yang sebaiknya 2 bulan sebelum pelaksanaan pelatihan sudah
tersedia.
i. Laporan, laporan
mengenai seluruh kegiatan, pertanggungjawaban keungan kepada direktur atau
atasan.
j. Tes, dapat berupa angket,
untuk mengetahui seberapa berpengaruh materi yang telah diberikan.
k. Absensi,
absensi dilakukan dengan sesuai, apakah diperlukan sekali ataukah dua kali
dalam satu hari.
Apa Hal yang Diperhatikan dalam Pemilihan
Trainer?
Trainer harus memampu memberikan “change/perubahan” pada
diri semua peserta. Mengubah dari tidak tahu menjadi tahu dalam sisi knowledge,
menjadi terampil dalam skill dan menjadi sopan dalam attitude. Maka kita harus
melihat, bahwa trainer yang kita pilih adalah seseorang yang mampu menguasa
teknik mengubah, bukan hanya mengajar. Supaya
bisa berubah, trainer seyogyanya memahami mengenai teori belajar/learning. Dan dalam pelatihan atau training harus
dipilih training yang cocok, maka training dibagi menjadi dua, ada yang
bersifat managerial dan operasional. pelatihan yang bersifat managerial seperti
mengatur orang-orang, sedangkan pelatihan yang bersifat operasional seperti
pelatihan soal SPSS, driving, administrasi, dan lain-lain.
7.
EFFORT
Pegawai diharapkan
mampu untuk dimotivasi agar bekerja lebih produktif. Dan effort memotivasi seseorang untuk lebih produktif.
Motivasi sendiri bagaimana orang digerakkan di seluruh hidupnya, dapat
digunakan untuk membuat orang lain bersemangat. Di bumi, secara spesifik adalah
“apa yang menggerakkan”. Yang menggerakan ada 3 :
1)
Instink
Instink merupakan dasar dari
kebutuhan, seperti makan, minum, dan lain-lain.
2)
Need
ü Sudah termasuk dalam kulturisasinya, seperti manusia
pasti makan nasi, dan lain-lain.
ü Apabila ingin menggerakan seseorang, kita harus
mengetahui apa yang dibutuhkan dari orang tersebut.
ü “need” tidak akan pernah selesai, dan dapat berganti ke
arah “need yang baru”. Sehingga timbul rasa rakus pada akhirnya.
ü Kebutuhan timbul karena adanya shortage / kekurangan.
Contoh : “saya butuh minum, karena saya kekurangan air”.
ü Terdapat 2 teori tentang need :
Þ Teori
konten (Maslow, Herzberg)
Adalah
teori yang hanya menyebutkan need tersebut apa saja. Dalam teori Herzberg, need
dibagi menjadi 2, yakni higher order need (need for advance) dan (need for
supervisors), untuk selengkapnya, bahasan teori Herzberg berada dalam lembar
tugas. Seperti, “saya lapar, saya
makan sate”.
Þ Teori
Proses
Teori
yang mengaitkan konten dari satu dengan yang lain, contohnya adalah sebuah
konten yang terhubung dengan konten yang lain, atau konten need yang terhubung
dengan faktor lain.
3)
Want
Merupakan variasi dari “need”. Motivasi dua arah dari
Herzberg, menjelaskan mengenai “higher
order need” dan “lower order need”.
Higher order need merupakan kebutuhan untuk maju (need for advance), kebutuhan tingkat tinggi, dan dapat menimbulkan
kepuasan atau satisfaction. Sedangkan
“lower order need”, merupakan kebutuhan untuk diawasi (need for a supervisory), dapat menimbulkan rasa ketidakpuasan (disatisfaction).
Cara
untuk mengarahkan seseorang ke “higher order need” adalah dengan memberikan
pengetahuan didasari dengan mental attitude, bahwa kita didalam kehidupan harus
lebih banyak bersyukur. Terdapat istilah “disatisfaction”,
yaitu tidak pernah memberikan / tidak pernah timbul rasa kepuasan. Contohnya
kebutuhan akan uang. Apabila tidak diberikan uang, maka seseorang akan
memberontak, tetapi apabila diberi, hanya akan menahannya untuk tidak
memberontak dan tidak ada timbul kepuasan.
8. MOTIVASI
Motivasi sendiri bagaimana orang digerakkan di seluruh
hidupnya, dapat digunakan untuk membuat orang lain bersemangat. Motivasi
berasal dari kata “motus”, yang
berarti gerakan. “motivere” yang artinya “menggerakkan”.
Sumber
motivasi
1)
Need
Need atau kebutuhan tidak akan pernah selesai, dan dapat
berganti ke arah need yang baru, sehingga pada akhirnya akan timbul rasa rakus.
Need timbul dikarenakan adanya shortage
(kekurangan).
2)
Job
it self
Bagaimana seseorang bekerja bukan hanya sekedar
kemampuan, tetapi juga membuat seseorang bangga terhadap pekerjaannya. Agar
dapat membuat seseorang bangga terhadap pekerjaannya, maka dibutuhkan adanya Job Enrichment (pengkayaan). Menurut
Hackman, terdapat 5 unsur dari job enrichment :
Ø Skill Variety
Beragam
keterampilan ini merupakan salah satu unsur dari pengkayaan pekerjaan yang
mempengaruhi pengalaman pekerjaan. Karyawan bagaimana diajari cara-cara
keterampilan kerja.
Contoh
: sebuah warung, tetapi cara membersihkannya seperti di hotel bintang 5
Ø Skill Significance
Mengandung
pengertian bahwa, apa saja pekerjaan yang dilakukan itu dapat memberikan
manfaat.
Contoh
: OB yang membersihkan kantor sepulang kerja dan sebelum kerja, akan membuat
karyawan lain merasa nyaman, karena meja yang sudah tertata rapi dan sudah
bersih.
Ø Autonomy
Perlunya
diberikan kepercyaan
Ø Feedback (umpan balik)
Seseorang
perlu diberikan umpan balik, agar dapat mengetahui pekerjaan yang dilakukannya
benar atau salah.
Ø Task Identity
Memungkinkan
seseorang untuk melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir.
3)
Leadership
Maksudnya adalah,
sebagai pemimpin, terhadap anak buah harus memiliih kekuatan yang lebih besar,
memiiki pengaruh yang lebih besar. Sumber motivasi leadership ini dikemukakan
oleh B.French.
“How to Influence?”
Bagaimana untuk
mempengaruhi orang lain?
“influence” disini dapat diartikan sebagai pengaruh agar orang lain bergerak ke arah tertentu.
Þ Power dapat dibagi menjadi 2 :
- Positional Power : Sumber pengaruh karena memiliki kekuasaan.
Kekuasaan juga harus memiliki “legitimasi/keabsahan”.
Seorang penguasa, dapat memberikan reward atau punishment kepada bawahannya.
Contoh : tugas mata kuliah PIO diberikan oeh seorang
dosen yang bukan PIO, maka dosen tersebut tidak memiliki legitimasi.
- Personal Power :
Terletak pada kepribadian seseorang, yang merupakan pendekatan personal. Contoh
: cantik, kejuurannya, dn lain sebagainya.
Þ
3 teori mengenai
kepemimpinan :
1. Trait Leader (sifat pemimpin)
Seseorang berpengaruh karena sifat-sifatnya, atau memiliki
ciri-ciri pribadi yang membuat orang lain tertarik, sehingga mau mendengarkan
arahannya.
Contoh sifat : berani, kuat,
suka memaafkan orang lain, sampai kepada bentuk fisiknya.
2. Behavior Leader (perilaku pemimpin)
Seseorang ini berpengaruh dikarenakan oleh perilakunya,
sehingga orang lain tertarik untuk mengikuti arahannya.
v Berikut
adalah perilaku yang utama
-
Consideration
Dapat diartikan sebagai hubungan baik dengan anak buah.
Ini dapat dilakukan dengan banyak cara, seperti menyapa. Dan apabila pemimpin
habis menegor atau memarahi karyawan, maka hendaknya pemimpin melakukan
“rekonsiliasi” atau damai kembali, ini dapat diakukan dengan meminta maaf, dan
lain sebagainya.
-
Initiating
structure
Menstruktur perilaku untuk membentuk perilaku seseorang.
-
Decision
Making
Yakni sebuah pembuat
keputusan, terdapat empat macam :
1) Otoriter
Keseluruhan keputusan
diputuskan oleh atasan
2) Consultation
Membuat keputusan dengan
berkonsultasi terhadap anak buah, dan yang memutuskan tetaplah atasannya.
3) Joint
Atasan dan anak buah
mengambil keputusan bersama.
4) Delegation
Keputusan berada atau
sepenuhnya diserahkan kepada anak buah yang sudah terpercaya.
3. Leader Situation Interaction
Terdapat
dua kriteria bawahan, yaitu yang mau dan yang mampu. Sebagai atasan hendaknya
mengetahui situasi ini. Apabila eorang karyawan diberikan pekerjaan yang ia
tidak mau dan tidak mampun mengatasinya, maka karyawan tersebut harus diberikan
pekerjaan yang lain.
Influence pada leadership
Þ
Kontraktual
Kontraktual, terdapat syarat-syarat
tertentu.
Contoh : Dosen akan memberikan suatu hadiah, apabila
mahasiswa mendapatan nilai A
Þ
Transformational
Seluruh pemikiran tentang pemimpinnya sudah ada dalam
individu yang transformational. Niali dari diri pemimpinnya masuk kedalam
dirinya, sehingga tanpa pemimpinnya berbicara, si individu tersebut mampu
mengetahuinya. Kalau apalagi sampai
transformasional maka pengaruh yang berupa perubahan, dan perubahan itu harus
psikobudaya. Perubahan psikobudaya, harus
mensyaratkan
a. Mengenal betul orang yang dipengaruhi, dipimpin, apa yang
harus dikembangkan dari orang tersebut, dan lain-lain.
b. mengenal betul orang yang dipengaruhi = “being influenced”,
merupakan “someone” bukan anyone. Contoh : seorang istri, seharusnya merupakan
someone untuk suaminya, bukan anyone.
9. JOB ENRICHMENT
Metode yang paling populer untuk
menerapkan Job Characteristic Model adalah Job
Enrichment. Pengertian dari job enrichment
itu sendiri adalah pengkayaan pekerjaan yang merupakan upaya untuk memotivasi
karyawan dengan memberikan mereka kesempatan untuk menggunakan berbagai
kemampuan mereka. Ini adalah ide yang dikembangkan oleh psikolog Frederick
Herzberg Amerika tahun 1950-an.
Teori
Karakteristik Pekerjaan
Pemerkayaan pekerjaan menambahkan sumber
kepuasan kepada pekerjaan. Metode ini meningkatkan tanggung jawab, otonomi, dan
kendali. Penambahan elemen tersebut kepada pekerjaan kadangkala disebut
pemuatan kerja secara vertikal (vertical job loading). Pemerkayaan pekerjaan
(job enrichment) itu sendiri merupakan salah satu dari teknik desain pekerjaan,
dalam Samuel, (2003:75) dikatakan bahwa pendekatan klasik tentang desain
pekerjaan yang diajukan Hackman dan Oldham (1980) dikenal dengan istilah teori
karakteristik pekerjaan (job characteristics theory).
Munandar (2001 : 359), Menurut teori
karakteristik pekerjaan, sebuah pekerjaan dapat melahirkan tiga keadaan
psikologis dalam diri seorang karyawan yakni mengalami makna kerja, memikul
tanggung jawab akan hasil kerja, dan pengetahuan akan hasil kerja. Akhirnya,
ketiga kondisi psikologis ini akan mempengaruhi motivasi kerja secara internal,
kualitas kinerja, kepuasan kerja, ketidakhadiran dan perputaran karyawan. Menurut
Munandar (2001:357) ada lima ciri-ciri intrinsik pekerjaan yang memperlihatkan
kaitannya dengan kepuasan kerja untuk berbagai macam pekerjaan.
Kelima karakteristik pekerjaan yang
dianggap paling penting untuk memotivasi karyawan adalah task identity (identitas
tugas), task significance (signifikansi tugas), skill variety (variasi
keahlian), autonomy (otonomi), and feedback (umpan balik).
·
Task
Identity : Sejauh
mana melibatkan pekerjaan melakukan yang lengkap dari awal sampai akhir dan
diidentifikasi bagian dari pekerjaan dengan hasil yang terlihat, bukan hanya
melakukan sebagian dari pekerjaan. Tugas identitas adalah komponen penting dari
kepuasan kerja.
·
Task
Significance : Sejauh mana suatu karya diidentifikasi
(pekerjaan) mempengaruhi, atau penting, yang lain di dalam atau di luar
organisasi. Pengetahuan karyawan dari ketergantungan orang lain pada pekerjaan
yang dia lakukan adalah faktor penting nya kepuasan kerja.
·
Skill
Variety : Kemampuan dan kapasitas yang diperoleh melalui
disengaja, sistematis, dan mendukung usaha untuk lancar dan adaptif carryout
kegiatan atau pekerjaan yang kompleks yang melibatkan fungsi ide-ide
(keterampilan kognitif), hal-hal (keterampilan teknis), dan / atau orang-orang
(interpersonal skills). Lihat juga kompetensi. Skill variety merupakan beragam
keterampilan merupakan salah satu faktor dalam model karakteristik pekerjaan
yang mempengaruhi kebermaknaan berpengalaman kerja.
·
Autonomy : Meningkatkan tingkat pengambilan
keputusan, dan kebebasan untuk memilih bagaimana dan ketika pekerjaan selesai.
·
Feedback : Meningkatkan
jumlah pengakuan untuk melakukan pekerjaan dengan baik, dan mengkomunikasikan
hasil karya orang.
Aplikasi atau contoh kasus yang relevan
dengan Job Enrichment :
Di sebuah pabrik pengalengan soda yang menggunakan
sistem ban berjalan, banyak pekerjaan tidak memenuhi persyaratan karakteristik
seperti yang disebutkan di atas. Misalnya, sekelompok pekerja hanya diberi
tugas menjalankan mesin pengisi kaleng. Karakteristik pekerjaan mereka sebagai
pengisi kaleng soda adalah sebagai berikut :
·
Task
identity (identitas tugas): Karena pekerja hanya bertugas mengisi
kaleng, mereka tidak dapat melihat keseluruhan proses kerja mulai dari awal
(ketika kaleng-kaleng kosong diantarkan ke pabrik) hingga akhir (ketika dus-dus
berisi soda kaleng diangkat ke truk, siap diantarkan).
·
Task
significance (signifikansi tugas): Para pekerja bisa jadi
merasa bahwa pekerjaan mereka tidaklah penting, karena mereka tidak bisa
melihat bagaimana pekerjaan mereka pada akhirnya mempengaruhi karyawan lain di
perusahaan tersebut atau pembeli soda kaleng.
·
Skill
variety (variasi keahlian): Pekerjaan ini hanya membutuhkan satu
jenis keahlian, yaitu mengisi kaleng soda.
·
Autonomy
(otonomi): Para pekerja tidak memiliki pilihan atau kontrol dalam pekerjaan
mereka karena mereka harus terus mengisi kaleng yang datang dari ban
berjalan.Feedback (umpan balik): Para pekerja tidak mendapatkan umpan balik
sehingga mereka tidak mengetahui apakah mereka telah bekerja dengan baik atau
tidak.
Skema Pengkayaan Kerja
Fitur Pengkayaan Kerja
Karakteristik atau fitur dari pengkayaan
pekerjaan adalah :
ü Nature Of Job : Job
Enrichment adalah ekspansi vertikal pekerjaan. Para pekerja diberi pekerjaan,
membutuhkan tingkat pengetahuan lebih tinggi, keterampilan dan tanggung jawab.
Pengayaan pekerjaan meningkatkan kualitas pekerjaan.
ü Objective : Objective pada job enrichment, dapat disebut juga dengan tujuan,
yang dapat membuat pekerjaan menjadi lebih hidup dan menantang. Jadi, pekerjaan
merupakan sumber motivasi bagi para pekerja.
ü Positive Results : job
enrichment memberikan hasil positif jika pekerja terampil. Hal ini karena para
pekerja diberi kesempatan untuk menunjukkan inisiatif dan inovasi saat
melakukan pekerjaan mereka.
ü Direction and Control : Job enrichment mendorong disiplin diri. Ia
tidak percaya ke arah eksternal dan kontrol.
Keuntungan Pengkayaan Kerja
Ø Pengkayaan
pekerjaan berguna untuk kedua pekerja dan organisasi
Ø Pekerja
mendapat prestasi, pengakuan dan aktualisasi diri.
Ø Pekerja
mendapat rasa milik organisasi.
Ø Pekerja
menemukan pekerjaan yang bermakna.
Ø Pengayaan
pekerjaan mengurangi absensi, tenaga kerja-turnover dan keluhan. Ini memotivasi
para pekerja untuk memberikan kinerja terbaik.
Keterbatasan Pengkayaan
Kerja
v Dalam
banyak kasus, pengayaan pekerjaan tidak memberikan hasil yang diharapkan.
v Itu
membuat banyak perubahan dalam pekerjaan. Jadi banyak pekerja menentangnya.
v Ini
memiliki penggunaan yang terbatas untuk manajer yang sangat terampil dan
profesional. Hal ini karena pekerjaan mereka sudah menantang.
v Persetujuan
dari pekerja tidak diambil sebelum menerapkan pengayaan pekerjaan.
v Manajer
memaksa para pekerja untuk menerima job enrichment, yang tidak baik.
Menerapkan Pengkayaan
Pekerjaan
o
Langkah Satu - Cari tahu di mana orang tidak
puas dengan tugas mereka saat bekerja. Ada gunanya untuk memperkaya pekerjaan
dan mengubah lingkungan kerja jika Anda memperkaya pekerjaan yang salah dan
membuat perubahan yang salah. Seperti inisiatif motivasi, menentukan apa yang
orang inginkan Anda sebelum Anda mulai. Survei adalah cara yang baik untuk
melakukan hal ini. Jangan membuat kesalahan dengan menganggap bahwa Anda tahu
apa yang orang inginkan: Pergi ke sumber - dan menggunakan informasi tersebut
untuk membangun pilihan pengayaan Anda.
o
Langkah Kedua - Pertimbangkan pilihan mana
pengayaan pekerjaan yang dapat Anda berikan. Anda tidak perlu drastis mendesain
ulang proses seluruh kerja. Cara yang Anda merancang pekerjaan diperkaya harus
menjaga keseimbangan antara kebutuhan operasional dan kepuasan kerja. Jika
perubahan yang signifikan diperlukan, mempertimbangkan untuk membentuk suatu
"kekuatan pekerjaan pengayaan tugas" - mungkin menggunakan penampang
karyawan, dan memberi mereka tanggung jawab untuk memutuskan opsi pengayaan
paling masuk akal.
o
Langkah Tiga - Desain dan mengkomunikasikan
program anda. Jika Anda membuat perubahan yang signifikan, membiarkan orang
tahu apa yang Anda lakukan dan mengapa. Bekerja dengan manajer Anda untuk
menciptakan lingkungan kerja yang mencakup banyak memperkaya partisipasi
karyawan dan pengakuan. Ingatlah untuk memantau usaha Anda, dan secara teratur
mengevaluasi efektivitas dari apa yang Anda berikan.
10.
COMMUNICATION
Communication
berasal dari kata “communis” yang berarti sama. komunikasi adalah bentuk dimana
ada kesamaan didalam hal ; Pengertian / pemahaman. 95% dari kebutuhan manusia
membutuhkan komunikasi, terlebih dalam organisasi. Efektifnya komunikasi dapat
mengucapkan beberapa kata dalam hitungan per detik, dan hal tersebut baru pada
satu orang.
Media
komunikasi tidak hanya melalui mulut, namun juga melalui fisik lainnya, seperti
isyarat , dan lain sebagainya. Komunikasi juga dapat mempengaruhi seluruh
interaksi secara interhensif. Komunikasi itu dinamik maksudnya tidak bisa
langsung dapat dipahami. Untuk mencapai persamaan diperlukan listen bukan hear
dan diperlukan feed back. Feed back merupakan suatu umpan balik yang diberikan
oleh comunican atau comunicate.
Telah
disebutkan bahwa Communication berasal dari kata communis yang berarti “sama”. Sama dalam hal ini memiliki dua arti
:
1) Paham yang “sama”
Dalam
komunikasi, untuk mencapai paham yang sama tidaklah mudah. Untuk mencapai
persamaan ini dibutuhkan dua hal :
- Listen
Saat
sedang berkomunikasi, hendaknya dengarkan terlebih dahulu apa maksud dibalik
kata-kata atau kalimat yang disampaikan oleh komunikator (yang menyampaikan
kata-kata). Setelah mendengarkan dan memiliki paham yang “sama”, keputusan dari
masing-masing pihak baik komunikator maupun komunikan (yang mendengarkan) dapat
berbeda-beda, inilah yang dimaksud komunikasi bersifat dinamik.
Dalam komunikasi,
untuk menyampaikan suatu “hal”, dapat melalui suatu bahasa dan media gagasan
tertentu. “Hal” yang dimaksudkan disini disebut juga sebagai massage (pesan).
Untuk menyampaikan pesan kepada komunikan tidaklah mudah, pesan tersebut harus
terjamin tersampaikan, apabila tidak, inilah yang disebut sebagai kritis.
Sebagai contoh, terdapat
seoarang profesor lulusan dari luar negeri yang diminta untuk mengajar
mahasiswa tingkat 3. Profesor yang sudah memiliki pendidikan yang tinggi
tentunya memiliki bahasa yang tinggi juga, hal ini membuat mahasiswa sulit
untuk memahami kata-kata dari dosen tersebut. Inilah hal-hal yang dapat
mengganggu proses komunikasi. Oleh karena itu, meskipun dosen tersebut memiliki
pendidikan yang tinggi, tapi hendaknya bahasa dan standar pengajarannya
disesuaikan dengan mahasiswa tingkat 3.
Apa
itu massage?
Terdapat
dua ungkapan yang berkaitan dengan massage ini :
“Something behind words”, sesuatu dibalik kata-kata. Jadi, apabila kita sedang
berkomunikasi, jangan perhatikan kata-kata yang diucapkan, tetapi pahamilah
maksud atau pesan dibalik kata-kata tersebut.
“Medium is massage itself”, ungkapan ini menjelaskan bahwa kata-kata yang diucapkan
itulah yang merupakan suatu pesan untuk dirinya sendiri. meskipun pesan dibalik
kata-kata itu sudah jelas maksudnya, namun terkadang pesan ini juga tidak jelas
maksud yang diungkapkan, jadi hanya orang yang menyampaikanlah yang mengerti
maksud dibalik kata-kata atau kalimatnya.
Untuk
memahami pesan yang dimaksud komunikator dalam berkomunikasi, hendaknya kita
telusuri terlebih dahulu kata-kata yang ia ucapkan, barulah nantinya kita akan
mengerti apa pesan yang ingin disampaikan. Penelusuran ini disebut juga dengan “get through”.
- Feedback
Untuk
mengetahui apakah komunikan mengerti pesan yang dimaksudkan komunikator, maka
diperlukan adanya feedback, atau pemberian umpan balik.
Sebagai
contoh : dosen PIO yang sedang menerangkan mata kuliah, akan memberikan
feedback apakah mahasiswa mengerti atau tidak apa yang disampaikan dosen dengan
menugaskan penulisan sebuah summary, yaitu rangkuman apa saja yang diajarkan
oleh dosen pada hari itu.
2) Aksi dengan dasar yang “sama”
Terdapat
sebuah contoh : Hampir seluruh warga Indonesia memiliki agama, dan pada pedoman
agama masing-masing dituliskan dilarang berbuat hal-hal yang tercela, namun
pada kenyataannya di Indonesia tidak asing lagi mendengar kata “korupsi” dan
hal-hal buruk lainnya. Contoh tersebut menggambarkan tindakan-tindakan yang
berlawanan dengan pedoman agama.
Masing-masing individu memiliki khazanah pribadi yang
berbeda-beda dengan individu lainnya, hal inilah yang nantinya akan
mempengaruhi proses komunikasi. Namun, meskipun begitu, individu hendaknya
mengusahakan bagaimana caranya agar perbedaan tersebut tidak mempengaruhi
proses komunikasi. Khazanah pribadi diantaranya adalah :
Þ
Umur
Þ
Kepentingan
Þ
Gender
Þ
Status
(kedudukan/jabatan)
Þ
Ideologi
Þ
Indra
Þ
Sifat
Þ
Personality
Þ
Phisik
Þ
Peralatan
Þ
Privat/publik (topik
pembicaraan)
Þ
Cara berpikir
Þ
Kondisi sesaat
Þ
Kaya/miskin
Þ
Pendidikan
Þ
Emosi
Þ
pengalaman
Dalam komunikasi, diharuskan pula untuk jujur agar
terdapat komunikasi yang sama. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
komunikasi harus mencapai kesamaan, baik dalam paham yang sama, maupun aksi
dengan dasar yang sama. Apabila tidak mencapai kesamaan, maka hal tersebut
bukan disebut sebagai “komunikasi”.
11. Condition Of Work (Kondisi Kerja)
Dalam pekerjaan, terdapat kondisi tertentu (bisa positif
ataupun negatif), hal inilah yang akan mempengaruhi kinerja seseorang. Dalam
kondisi pekerjaan ini, diarahkan pada bagaimana agar kinerja individu di suatu
perusahaan semakin baik dan tentunya dapat membuat dirinya senang bekerja
disana.
Berikut
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi kerja :
v Bising
cara
mengatasinya : diberikan sekat-sekat / ruang-ruang agar tidak bising
v Bau
v Licin
v Kotor
v Pengap
v Berdesakan/sempit
v Dingin/panas
v Membahayakan
contoh
: pekerjaan mengelas, diharuskan untuk menggunakan kacamata agar tidak terjadi
hal-hal yang membahayakan
v Pewarnaan
suasana
warna ditempat kerja harus disesuaikan agar individu menjadi nyaman ditempat
kerja
v Penerangan
contoh : bekerja
dengan menggunakan lilin, hanya akan menghambat pekerjaan
12.
Engineering Psychology
Engineering disebut
juga sebagai “time and motion study”, merupakan tata teknik agar gerak dan
waktu dapat efisien dan lebih efektif. Tata teknik ini juga dikaitkan dengan
seluruh fisik, agar efisien, efektif, dan nyaman. Arti dari “motion” disini
adalah mengurangi gerakan-gerakan yang tidak perlu, untuk memperkecil waktu.
Sebagai contoh, ketika mengambil buah, bagaimana seseorang membuatkan keranjang
di ujung kayunya, agar apabila buah tersebut terambil dapat langsung jatuh ke
dalam keranjang. Hal ini, dapat mempermudah orang lain dan tentunya lebih efisien.
Inilah yang disebut dengan engineering.
Proses untuk
perubahan tersebut disebut juga dengan reenginering. Sebagai contoh, semen yang dahulunya
masih di pikul dari satu tempat ke tempat yang lain, kemudian terdapat suatu
perubahan, yaitu dengan mengangkut semen menggunakan mesin. Hal ini tentunya
bermanfaat baik dalam waktu, efisiensi dan keefektifannya.
13. Safety And Health
Health
Kesehatan seharusnya diberitahukan terlebih dahulu sebelum masuk
ke dalam suatu perusahaan. Pada suatu perusahaan tertentu terdapat suatu
kebijakan untuk pekerja wanita cuti selama dua hari setiap bulan, hal ini untuk
mengatasi kondisi saat datangnya menstruasi. Dan sudah seharusnya perusahaan
memiliki poliklinik sendiri dan terdapat dokter yang menjaga di ruangan kesehatan
tersebut, hal ini untuk mengantisipasi jikalau ada karyawan atau atasan yang
tiba-tiba sakit, atau terdapat “accident” di tempat kerja.
Safety
Dapat dikatakan safety,
apabila tidak terjadi kecelakaan sama sekali ditempat kerja, atau disebut juga “zero accident”. Apabila suatu
perusahaan tersebut terdapat tenaga kerja yang mengalami “accidet”, maka
perusahaan tersebut akan mendapatkan catatan merah, walau sebagus apapun
perusahaan itu. Dapat disebut sebagai “accident”,
apabila kecelakaan tersebut terjadi pada saat melaksanakan tugas. Sebagai
contoh, karyawan yang diharuskan mengantarkan barang, tiba-tiba motor yang
dikendarai tertabrak oleh kendaraan lain, maka hal inilah yang disebut sebagai
accident.
14.Mekanistik dan Organismik
Perilaku
dalam organisasi terbagi 2 :
Þ
Mekanistik : Perilaku menurut aturan. Mengikuti atasan,
mengikuti petunjuk atasan, contoh : jam 8 masuk atau membuat sumary ketika
pertemuan berikutnya.
Þ
Organismik : perilaku
yang mendasari inisiatif, motivasi, inovasi dan kreativitas. Sebagai contoh :
dosen diminta oleh perguruan tinggi untuk mengajar mata kuliah tertentu
(mekanistik). cara penyampaian bahan ajar kepada mahasiswa (organismik)
Dalam organisasi, terdapat dua perilaku ini (mekanistik
dan organismik), namun pada perusahaan satu ada yang mendominasi perilaku
mekanismik, dan adapula perusahaan yang mendominasi perilaku organismik.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari pada perilaku
mekanistik dan organismik:
- Penjara (mekanistik)
- Pendidikan (organismik)
- Tentara (mekanistik)
- Lomba menyanyi (mekanistik dan organismik)
15.OD
(Organizational Development)
Organisasi harus berkembang, bukan berkembang untuk target targetnya saja
tapi berkembang untuk lebih teratur tertata lebih jujur lebih berprestasi tapi
juga lebih tumbuh dan berkembang. Contoh : dulunya hanya satu pabrik tapi
skarang punya cabang. Lalu canangnya tumbuh berkembang dan bisa bikin sendir.
Bisa bersaing kokoh kalau ada perhara ekonomi ada isu isu dan tetap kokoh,
katakanlah ada konflik kemudian mampu diatasi bukan malah manjadi tambah parah.
Ciri-ciri
dari OD :
1) Perubahan total apa saja agar perusahaan semakin tumbuh
dan berkembang, atau apabila kondisi lingkungan yang buruk, perusahaan masih
tetap dapat bertahan, hal ini merupakan suatu tujuan besar atau tujuan jangka
panjang.
2) Dilakukan pendekatan sistemik (secara teratur,
disengaja).
3) Merupakan inisiatif dari top management, atau jika inisiatif berasal dari bawahan, harus
mendapat dukungan oleh atasan.
4) Pengembangan perubahan memakai ilmu behavior (sosiologi,
antropologi, psikologi, dan lain sebagainya).
5) Tujuan jangka pendek :
·
Produktivitas
·
Kesehatan Organisasi
6) Membutuhkan orang ketiga demi objektivitas, kepada yang
ahli dalam bidangnya.
7) Perubahan dilakukan dengan action-research, yaitu sebelum dilakukan perubahan, harus dilakukan
research terlebih dahulu.
Asumsi OD
Asumsi dalam
organisasi dibagi menjadi 3 :
Þ Asumsi Individu
Perubahan total dapat terjadi karena pada individu
sbenarnya mempunyai potensi dan kemauan untuk ikut proses kepada perubahan.
Þ Asumsi Kelompok
Perubahan dapat dilakukan karena sesungguhnya tidak ada
orang yang tidak ingin bekerja sama, bahkan sebenarnya, individu membutuhkan
orang lain.
Þ Asumsi Organisasi
Perubahan total dapat dilakukan karena setipa orang
mempunyai kecenderungan untuk memimpin, kecenderungan mempunyai keinginan untuk
pertumbuhan dan perkembangan dalam organisasinya. Karena pada akhirnya setiap
orang melakukan dalam dirinya perilaku organizational.
Action
Research
Bagaimana
proses perubahan itu?
1.
Identifikasi masalah
Mencari
jawaban atas pertanyaan masalah apa yang sedang terjadi di dalam perusahaan
tersebut. Hal ini dilakukan oleh tiga pihak :
·
Pihak yang mempunyai
masalah
·
Pihak atasan
·
Pihak orang ketiga
yang dianggap ahli
Andai sudah ditetapkan
masalah dan sudah dicari solusinya, hal ini harus menjamin adanya perubahan
dalam perusahaan atau organisasi kearah yang lebih baik. Dan masalah yang telah
diidentifikasi harus ditandatangani oleh kedua belah pihak.
2.
Mengembangkan
alternatif-alternatif solusi
Sebagai
contoh : teknologi perusahaan diharuskan untuk membeli barang atau meminjam
barang, terdapat alternatif solusi, apabila akan membeli barang, membeli barang
dari negara mana, dan apabila meminjam barang, akan meminjam dari perusahaan
mana.
3.
Alternatif yang
dipilih tadi, kemudian di implementasikan dengan POAC (Planning, Organizing, Actualling, and Controlling). Saat
implementasi ditetapkan, maka akan terdapat sebuah intervensi (tindakan)
terhadap manusianya. Misalnya, apabila terdapat mesin yang rusak, apakah
terdapat suatu kesalahan pada manusia yang menanganinya atau tidak. Terdapat 4
jenis manusia :
a. Individu itu sendiri
b. Hubungan antara salesmen dengan individu itu sendiri
c. Individu dengan salesmen
d. Group
4. Apabila sudah terdapat hasil, maka diperlukan peninjauan
kembali, apaah hasil tersebut sudah sesuai dengan harapan atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA
Nizma, Cut. Skema Pengkayaan Kerja. 2013. From: puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/man/article/download/.../18057
Hendry.
Definisi Pelatihan SDM. 2013. From:
http://teorionline.wordpress.com/2010/06/27/pelatihan-sdm/
Jangkung Karyantoro, Dr Psikologi. Materi Psikologi Industri dan Organisasi. Tidak
diterbitkan.
Kurnia,Ninda. Psikologi Managemen. 2013. ; Job Enrichment. From: http://ninda-psikologi.blogspot.com/2009/11/job-enrichment.html
2 komentar:
terima kasih banayak
sangat bermanfaat terimakasih..http://blog.binadarma.ac.id/novrihadinata
Posting Komentar