Kamis, 16 Februari 2012

IBD [Tugas Softskill 1]


TUGAS INDIVIDU
PERAN KEBUDAYAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN
ILMU BUDAYA DASAR




Oleh
RAUSYAN FIKRI
15511914


JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2011





KATA PENGANTAR
Banyak terimakasih saya panjatkan kepada Tuhan yang maha esa Allah SWT, yang telah mengizinkan makalai ini selesai tepat pada waktuya. Dan kepada seluruh pihak yang mendukung dan membantu saya dalam pembuatan makalah yang berjudul “Peran Kebudayaan dalam Membentuk Kepribadian”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan nilai Ilmu Budaya Dasar pada tingkat 1 jurusan Psikologi Universitas Gunadarma. Saya menyadari bahwa makalah ini tentu sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala saran dan kritik akan menjadi masukan yang berharga untuk kesempurnaan makalah ini.
Terakhir saya berharap makalah ini sesuai dengan persyaratan dan memberikan manfaat kepada dosen pengampu dan seluruh pembaca.
                                                                                                                                                                                                                        Desember 2011
                                                                                                Penulis













DAFTAR ISI
 KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………...2
DAFTAR ISI……………….……………………………………………………………......….…3
ABSTRAKSI ..................................................................................................................................4
BAB.1. PENDAHULUAN
Latar Belakang……………………………………………………………...………………………4
Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………….4
Tujuan………………………………………………………………………………………………4
BAB.2. ISI DAN PEMBAHASAN
1. Isi dan Pembahasan………………………………………………………………………………5
BAB.3. PENUTUP
1.       Kesimpulan……………………………………………………………………………………..7
2.       Saran……………………………………………………………………………………..……..7
DAFTAR PUSTAKA












ABSTRAKSI
Penulisan makalah ini berdasarkan permasalahan seberapa besar peranan kebudayaan terhadap membentuk suatu kepribadian. Dan ternyata dalam kebudayaan khusus akan melahirkan banyak perbedaan kepribadian seperti yang akan dibahas dalam makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Kebudayaan  adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
Hubungan Kebudayaan dan Kepribadian Menurut Roucek dan Warren, kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Faktor biologis misalnya, sistem syaraf, proses pendewasaan, dan kelainan biologis lainnya, sedangkan faktor psikologis adalah seperti unsur temperamen, kemampuan belajar, perasaan, keterampilan, keinginan dan lain-lain. Dan yang terakhir, adalah faktor sosiologis.
I.II Rumusan Masalah
Faktor kebudayaan yang membentuk kepribadian.

I.III Tujuan
Mengetahui seberapa besaar peranan kebudayaan dalam kepribadian.





BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
Kepribadian dapat mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dan lain-lain yang khas dimiliki oleh seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain. Ketiga faktor di atas adalah faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian.
Seseorang yang sejak kecil dilahirkan sampai dewasa selalu belajar dari orang-orang disekitarnya. Secara bertahap dia akan mempunyai konsep kesadaran tentang dirinya sendiri. Lama-kelamaan perilaku-perilaku si anak akan menjadi sifat yang nantinya menghasilkan suatu kepribadian.
Berikut ini adalah beberapa kebudayaan khusus yang nyata mempengaruhi bentuk kepribadian yakni:
1.                                Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak perempuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2.                                Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3.                                Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4.                                Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5.                                Kebudayaan berdasarkan profesi.
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.





















BAB III
PENUTUP
I.                   KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa kebudayaan dalam suatu wilayah akan sangat berperan di dalam kepribadian. Terdapat lima faktor kebudayaan khusus yang membentuk kepribadian yaitu Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan, cara hidup (di kota atau di desa), kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial, kebudayaan khusus atas dasar agama, kebudayaan berdasarkan profesi.
Dapat dikatakan kita bisa melihat kepribadian siapa pun melalui kebudayaannya. Contoh jika kita memiliki pasien yang terdata bahwa beliau adalah asli keturunan padang maka secara cepat kita menangkap “oh orang ini pasti ulet” atau “orang ini pantang menyerah” lalu menyesuaikan diri dengan beliau. Karena sebelumnya kita sudah mengetahui bahwa orang padang membentuk dirinya sebagai orang yang ulet dan rajin dalam bekerja.
Kepribadian adalah salah satu faktor yang sangat dapat mencerminkan kepribadian seseorang. Mengapa 80% orang padang ulet dan tekun? Karena sejak mereka lahir sudah memiliki pandangan “bahwa orang padang itu ulet” sehingga secara sengaja maupun tidak sengaja pandangan tersebut membentuk kepribadian individu dalam bakat dan bekerja (pengaruh kejiwaan dan alam bawah sadar).
            Dari sanalah kita dapat mengambil hikmah bahwa kebudayaan memiliki peran yang besar untuk membentuk kepribadian. Baik dalam pandangan orang lain maupun kebiasaan mereka.
II.                Saran
  1. Kunci menjadikan pandangan orang baik adalah dengan membentuk kepribadian yang baik , sehingga pandangan orang akan berubah menjadi “ternyata orang dengan budaya “ini” orangnya baik ya”
  2. Kebudayaan membentuk individu, maka jauhilah kebudayaan yang jelek agar terhindar dari kenegatifan budaya tersebut.



DAFTAR PUSTAKA
Faruqi.2011.Bundaya dan Kepribadian Manusia: http://faruqngabar.wordpress.com/2011/06/28/budaya-dan-kepribadian-manusia/





0 komentar:

Posting Komentar