TUGAS INDIVIDU
PERAN
KEBUDAYAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN
ILMU
BUDAYA DASAR
Oleh
RAUSYAN
FIKRI
15511914
JURUSAN
PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2011
2011
KATA
PENGANTAR
Banyak
terimakasih saya panjatkan kepada Tuhan yang maha esa Allah SWT, yang telah
mengizinkan makalai ini selesai tepat pada waktuya. Dan kepada seluruh pihak
yang mendukung dan membantu saya dalam pembuatan makalah yang berjudul “Peran
Kebudayaan dalam Membentuk Kepribadian”.
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi persyaratan nilai Ilmu Budaya Dasar pada tingkat 1
jurusan Psikologi Universitas Gunadarma. Saya menyadari bahwa makalah ini tentu
sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala saran dan kritik akan menjadi
masukan yang berharga untuk kesempurnaan makalah ini.
Terakhir
saya berharap makalah ini sesuai dengan persyaratan dan memberikan manfaat
kepada dosen pengampu dan seluruh pembaca.
Desember
2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………...2DAFTAR ISI……………….……………………………………………………………......….…3
ABSTRAKSI ..................................................................................................................................4
BAB.1. PENDAHULUAN
Latar Belakang……………………………………………………………...………………………4
Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………….4
Tujuan………………………………………………………………………………………………4
BAB.2. ISI DAN PEMBAHASAN
1. Isi dan Pembahasan………………………………………………………………………………5
BAB.3. PENUTUP
1. Kesimpulan……………………………………………………………………………………..7
2. Saran……………………………………………………………………………………..……..7
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAKSI
Penulisan makalah ini berdasarkan
permasalahan seberapa besar peranan kebudayaan terhadap membentuk suatu kepribadian.
Dan ternyata dalam kebudayaan khusus akan melahirkan banyak perbedaan
kepribadian seperti yang akan dibahas dalam makalah ini.
BAB
I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Kepribadian adalah
keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.
Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur
yang ditunjukkan oleh seseorang.
Hubungan Kebudayaan dan Kepribadian Menurut Roucek
dan Warren, kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis, psikologis
dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Faktor biologis misalnya,
sistem syaraf, proses pendewasaan, dan kelainan biologis lainnya, sedangkan
faktor psikologis adalah seperti unsur temperamen, kemampuan belajar, perasaan,
keterampilan, keinginan dan lain-lain. Dan yang terakhir, adalah faktor
sosiologis.
I.II Rumusan Masalah
Faktor kebudayaan yang
membentuk kepribadian.
I.III Tujuan
Mengetahui seberapa
besaar peranan kebudayaan dalam kepribadian.
BAB
II
ISI
DAN PEMBAHASAN
Kepribadian
dapat mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dan lain-lain yang khas dimiliki oleh
seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain.
Ketiga faktor di atas adalah faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian.
Seseorang
yang sejak kecil dilahirkan sampai dewasa selalu belajar dari orang-orang
disekitarnya. Secara bertahap dia akan mempunyai konsep kesadaran tentang
dirinya sendiri. Lama-kelamaan perilaku-perilaku si anak akan menjadi sifat
yang nantinya menghasilkan suatu kepribadian.
Berikut ini
adalah beberapa kebudayaan khusus yang nyata mempengaruhi bentuk kepribadian
yakni:
1.
Kebudayaan-kebudayaan
khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak perempuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak perempuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2.
Cara hidup
di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan
seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan
berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak
desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense
of value )
3.
Kebudayaan-kebudayaan
khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita
kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara
berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu
senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama,
menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4.
Kebudayaan
khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun
melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5.
Kebudayaan
berdasarkan profesi.
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang
pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka
bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat
hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat
tinggal.
BAB
III
PENUTUP
I.
KESIMPULAN
Dapat
disimpulkan bahwa kebudayaan dalam suatu wilayah akan sangat berperan di dalam kepribadian.
Terdapat lima faktor kebudayaan khusus yang membentuk kepribadian yaitu Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar
faktor kedaerahan, cara hidup (di kota atau di desa), kebudayaan-kebudayaan
khusus kelas sosial, kebudayaan khusus atas dasar agama, kebudayaan berdasarkan
profesi.
Dapat
dikatakan kita bisa melihat kepribadian siapa pun melalui kebudayaannya. Contoh
jika kita memiliki pasien yang terdata bahwa beliau adalah asli keturunan padang maka secara cepat kita menangkap “oh orang
ini pasti ulet” atau “orang ini pantang menyerah” lalu menyesuaikan diri dengan
beliau. Karena sebelumnya kita sudah mengetahui bahwa orang padang membentuk
dirinya sebagai orang yang ulet dan rajin dalam bekerja.
Kepribadian adalah
salah satu faktor yang sangat dapat mencerminkan kepribadian seseorang. Mengapa
80% orang padang ulet dan tekun? Karena sejak mereka lahir sudah memiliki
pandangan “bahwa orang padang itu ulet” sehingga secara sengaja maupun tidak
sengaja pandangan tersebut membentuk
kepribadian individu dalam bakat dan bekerja (pengaruh kejiwaan dan alam bawah
sadar).
Dari
sanalah kita dapat mengambil hikmah bahwa kebudayaan memiliki peran yang besar
untuk membentuk kepribadian. Baik dalam pandangan orang lain maupun kebiasaan
mereka.
II.
Saran
- Kunci menjadikan pandangan orang baik adalah dengan membentuk kepribadian yang baik , sehingga pandangan orang akan berubah menjadi “ternyata orang dengan budaya “ini” orangnya baik ya”
- Kebudayaan membentuk individu, maka jauhilah kebudayaan yang jelek agar terhindar dari kenegatifan budaya tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Faruqi.2011.Bundaya dan
Kepribadian Manusia:
http://faruqngabar.wordpress.com/2011/06/28/budaya-dan-kepribadian-manusia/
0 komentar:
Posting Komentar