Selasa, 10 April 2012

MATEMATIKA DAN ILMU ALAMIAH DASAR

PERKEMBANGAN ILMU KIMIA
DALAM MEMBUAT TINTA TATTO

Rausyan Fikri
15511914 - 1PA05

ABSTRAKSI
Perkembangan ilmu kimia pada jaman ini sudah sangat pesat. Dimulai dari kimia dalam kedokteran hingga makanan. Pada artikel ini perkembangan ilmu kimia yang dibahas adalah perkembangan kimia pada aksesoris tubuh yakni tatto. Dimana kecanggihan para pembuat alat dan bahan yang diluar kepala masyarakat banyak. Zaman dahulu tinta yang digunakan berasal dari campuran darah binatang atau zat dari tumbuh-tumbuhan tertentu, peralatannya pun sangat sederhana mulai dari bambu, taring babi dan gading gajah sedangkan di masa sekarang tinta yang digunakan meliputi Iron Oxide (Fe3O4), Iron Oxide (FeO), Carbon dan masih banyak lagi tergantung warna apa yang digunakan.
Berbagai agama memandang tatto menjadi beberapa hukum, ada yang memperbolehkan, mengharamkan dan berbagai macam hukum lainnya. Namun dari sisi medis sudah memberi tahukan bahwa zat kimia didalamnya, proses pembuatannya, proses penghilangan baik zaman dahulu ataupun zaman sekarang tetap berbahaya bagi kesehatan. Jadi, pemikiran bagaimana memperoleh tinta dari zaman ke zaman memang suatu perkembangan ilmu kimia yang luar biasa, hanya saja efek dan konsekuensinya memang harus dipertanggungjawabkan secara individual. Maka semuanya tetap kembali kepada diri kita sendiri.


PENDAHULUAN
Tatto atau seni rajah tubuh adalah seni yang sudah ada sejak dulu, hingga kini, Tatto masih menjadi seni yang lari manis. Bahkan bagi banyak orang, Tatto dianggap sebagai ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan dalam tubuh. Sehingga jangan heran jika muncul ungkapan Tubuh bak kanvas  pada orang yang punya banyak Tatto pada tubuhnya.
Menurut para ahli, seni Tatto sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Dan alat yang digunakan pun berbeda beda. Kini mentato badan bukan merupakan hal yang menakutkan bagi para remaja muda atau dewasa, dengan alasan seni atau apapun. Mereka rela mentato bagian tubuh mereka, bahkan di bagian yang seharusnya tertutup termasuk juga kaum wanita. Terlepas dari apa pun, tentunya kita semua ingin tahu bagaimana proses pembuatan tato itu sendiri, bagaimana kulit mereka yang halus terukir dengan beraneka warna dan corak? Reaksi apakah yang terjadi pada kulit mereka? Bagaimana kandungan pewarna atau tintanya? Apakah ia berbahaya bagi pemakainya?
Materi-materi Berbahaya Ditemukan dalam Tinta Tatto. Menurut sebuah penelitian Jerman, materi-materi berbahaya ditemukan dalam tinta yang dipergunakan untuk membuat tatto. Satu dari tiga tatto di Jerman mengandung zat yang dibolehkan dan dua dari tiga mengandung tinta teknik seperti cat mobil atau tinta printer.
Studi pemerintah Jerman itu yang disiarkan pada 18 Pebruari dilakukan oleh kantor Chemical and Veterinarian Medicine Investigation (CVUA) di Karlsruhe, Jerman. CVUA mengungkapkan sampel-sampel tinta tatto yang mereka teliti menunjukkan materi-materi yang menyebabkan kanker, termasuk karbon hitam yang kerap digunakan dalam ban mobil dan toner printer.
Dua pertiga dari tinta-tinta tatto yang diteliti ternyata mengandung berbagai materi berbahaya yang tidak ilegal tapi juga tidak dimaksudkan untuk disuntikkan ke kulit manusia, ungkap CVUA, sebuah departemen kementerian kesehatan di negara bagian selatan Baden-Wuerttemberg.
Kata tato berasal dari kata Tahitian / Tatu, yang memilki arti : menandakan sesuatu. Rajah atau tato (Bahasa Inggris: tattoo) adalah suatu tanda yang dibuat dengan memasukkan pigmen ke dalam kulit. Dalam istilah teknis, tatto adalah implantasi pigmen mikro. Tatto dapat dibuat terhadap kulit manusia atau hewan. Tatto pada manusia adalah suatu bentuk modifikasi tubuh, sementara tatoo pada hewan umumnya digunakan sebagai identifikasi.
Tatto merupakan praktik yang ditemukan hampir di semua tempat dengan fungsi sesuai dengan adat setempat. Tatto dahulu sering dipakai oleh kalangan suku suku terasing di suatu wilayah di dunia sebagai penandaan wilayah, derajat, pangkat, bahkan menandakan kesehatan seseorang. Rajah digunakan secara luas oleh orang-orang Polinesia, Filipina, Kalimantan, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Mesoamerika, Eropa, Jepang, Kamboja, serta Tiongkok. Walaupun pada beberapa kalangan rajah dianggap tabu, seni Tatto tetap menjadi sesuatu yang populer di dunia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tato berarti gambar pada bagian tubuh.
Ada berbagai cara dalam pembuatan tato. Ada yang menggunakan tulang binatang sebagai jarum seperti yang dapat dijumpai pada orang-orang Eskimo, Suku Dayak dengan duri pohon jeruk, dan ada pula yang menggunakan tembaga panas untuk mencetak gambar naga di kulit seperti yang dapat ditemui di Cina. Bukannya tidak sakit dalam proses membuat tato. Sebenarnya rasa sakit pasti dialami ketika membuat tato di tubuh, namun karena nilai yang tinggi dari tato, dan harga diri yang didapatkan, maka rasa sakit itu tidak dianggap masalah.
Ada berbagai jenis dan ragam bentuk tato, tergantung dengan apa yang dipercaya oleh suku-suku bersangkutan, dan di setiap daerah umumnya memiliki persepsi yang berbeda beda tentang tato, meski pada prinsipnya hampir sama.
            Di Borneo (Kalimantan), penduduk asli wanita disana menganggap bahwa tato merupakan sebuah simbol yang menunjukkan keahlian khusus. Di Cina, pada masa zaman Dinasti Ming (kurang lebih 350 tahun yang lalu), wanita dari Suku Drung membuat tato di wajah dan pantatnya untuk sebagai tanda bagi keturunan yang baik. Di Indian, melukis tubuh/ body painting dan mengukir kulit, dilakukan untuk mempercantik (sebagai tujuan estetika) dan menunjukkan status sosial. Suku Mentawai memandang tato sebagai suatu hal yang sakral dan berfungsi sebagai simbol keseimbangan alam.
            Keberadaan mentatto tubuh di dalam kebudayaan dunia sudah sangat lama ada dan dapat dijumpai di seluruh sudut dunia. Menurut sejarah, ternyata tatto tubuh sudah dilakukan sejak 3000 tahun SM (sebelum Masehi). Tatto ditemukan untuk pertama kalinya pada sebuah mumi yang terdapat di Mesir. Dan konon hal itu dianggap yang menjadikan tato kemudian menyebar ke suku-suku di dunia, termasuk salah satunya suku Indian di Amerika Serikat dan Polinesia di Asia, lalu berkembang ke seluruh suku-suku dunia salah satunya suku Dayak di Kalimantan.
Tato dibuat sebagai suatu symbol atau penanda, dapat memberikan suatu kebanggaan tersendiri bagi si empunya dan simbol keberanian dari si pemilik tato. Sejak masa pertama tato dibuat juga memiliki tujuan demikian. Tato dipercaya sebagai simbol keberuntungan, status sosial, kecantikan, kedewasaan, dan harga diri.

PEMBAHASAN
Tinta tatto adalah zat pewarna yang berisi pigmen. Itu jawaban yang paling singkat. Namun jenis zat pewarna serta kandungan utama tidak dapat kita jawab seratus persen dengan tepat karena perusahaan yang memproduksi tinta dan pigmen tidak di wajibkan dan diharuskan untuk menguraikannya ke khalayak umum tentang kandungan produk tinta yang mereka produksi, karena tinta memang bukan untuk kosumsi atau obat bagi manusia.
Sebagian tinta tatto secara teknis bukan merupakan tinta pada umumnya. Tinta tatto adalah pigmen yang tersuspensi dalam cairan khusus (carrier solution). Sedangkan pigmen itu sendiri tidak semuanya berasal dari tumbuhan, namun juga sebagian terbuat dari logam dalam bentuk garam-garamnya, dan polimer tertentu. Pigmen-pigmen inilah yang nantinya akan menentukan warna pada tattoo. Tujuan dari larutan pensuspensi atau (carrier solution) selain sebagai pelarut pigmen juga bertujuan sebagai pendesinfektan pada pigmen yang terlarut, meratakan pencampuran, dan memastikan kemudahan aplikasi kegunaanya.
Karena kandungan tinta yang berupa pigmen sintesis inilah tinta tattoo diragukan keselamatannya dalam penggunaanya. Selain itu yang menjadi perhatian penting adalah proses penyuntikan tinta kedalam kulit yang di ragukan kehigenisannya. Oleh sebab itu sangat penting untuk mengetahui kandungan tinta tattoo baik berupa jenis pigmen yang terkandung serta kandungan dan jenis larutan pensuspensi, dengan melihat sebagian data nya di MSDS (Material Safety Data Sheet). Namun, tidak semua MSDS akan mengidentifikasi semua reaksi kimia atau resiko yang terjadi karena interaksi antara kulit dan tinta. Tetapi MSDS akan memberikan informasi dasar tentang setiap komponen tinta dan hal yang harus disadari adalah pigmen sintesis dan tinta tidak di rekomendasikan oleh assosiasi obat dan makanan di dunia.
Dulunya pigmen hanya berasal dari mineral tanah bagian atas, karbon hitam, dan sintesis dari tumbuh tumbuhan, namun kini sudah banyak industri pigmen sintesis yang bukan saja berasal dari tumbuhan, namun juga berasal dari sintesis polimer dan logam dalam bentuk garam-garaman. Sehingga dapat di pastikan akan memberikan dampak yang sangat jelas jika digunakan pada manusia, mulai dari alergi ringan, penyakit kulit, serta reaksi phototoxic (yaitu reaksi yang terjadi karena adanya cahaya, terutama cahaya matahari. Dimana pigmen bereaksi dengan cahaya tersebut dan mengakibatkan keracunan atau kerusakkan pada kulit dan sel). Pigmen yang bereaksi dengan cahaya biasanya akan berubah menjadi hitam berkilat dan pigmen jenis seperti ini biasanya sangat berbahaya, walaupun sebagian ada yang mungkin cukup aman, namun lebih banyak yang bersifat radioaktif dan toxic.
Tentang kandungan bahan kimia yang terdapat dalam pigmen pada tinta tattoo
Warna hitam dengan kandungan Iron Oxide (Fe3O4), Iron Oxide (FeO) dan Carbon ;
Alaminya pigmen hitam terbuat dari Kristal magnetic, bubuk hitam, wustite (sejenis mineral yang mengandung besi oksida dengan warna abu-abu kehitaman), bone black, yaitu sejenis mineral yang mengandung 10 % carbon, 84% calcium phosphate, dan 6 % calcium carbonate, umumnya orang menyebutnya dengan sebutan carbon, rumus kimianya Ca3(PO4)2, amorphous carbon yaitu hasil pembakaran dalam jelaga. pigmen hitam biasanya banyak terdapat di India
Warna coklat dengan kandungan ochre ;
Ochre berasal dari gheotite, merupakan mineral alam dengan rumus (Fe2)3.H20. Kandungan ion ferri oksida bercampur dengan lempung. Warna dasar ochre sebenarnya kekuning kuningan, namun jika kandungan air nya menguap dan kering ochre akan berubah warna menjadi coklat.
Warna merah dengan kandungan Cinnabar (HgS), Cadmium Red (CdSe), Iron Oxide (Fe2O3), Naphtanol sebagai pigmen ;
Besi oksida sudah terkenal bisa membentuk karet besi, cinnabar dan cadmium adalah pigmen yang sangat beracun. Napthanol merah adalah sintesis dari naptha. Reaksi yang di laporkan antara naphtol merah dengan pigmen memang masih sedikit namun yang pasti adalah bahwa pigmen merah sangat sering membawa dampak alergi atau reaksi lain yang sejenis.
Warna orange dengan kandungan Disazodiarylide, Disazopyrazolone, Cadmium seleno-sulfide ;
Bahan organic ini terbentuk dari hasil kondensasidari 2 monoazo molekul pigmen. Ianya molekulnya yang sangat besar, namus satibilitas dan suhu nya sangat stabil, selain itu juga tidak mudah luntur.
Warna kuning dengan kandungan             Yellow (CdS, CdZnS), Ochres, Curcuma Yellow, Chrome Yellow (PbCrO4 Sering bercampur dengan PbS) dan Disazodiarylide ;
Kunyit merupakan turunan dari jenis tumbuhan dari keluarga jahe jahean. Hasil reaksi pigmen kunyit biasanya berwarna kuning, dibutuhkan lebih banyak pigmen kunyit jika kita ingin mendapatkan warna kuning yang lebih kuat dan terang
Warna hijau dengan kandungan Chromium Oxide (Cr2O3) biasa disebut hijau kasalis atau hijau anadomis, Malachite (Cu2(CO3)) (OH2), Ferrocyanidas, Ferricyanida, Lead chromate, Monoazo pigmen,  Cu / Al phthalocyanides, Cu Phytalocyanine ;
Warna hijau sering termasuk sebagai bahan penambah campuran seperti kalium ferrocyanida (kuning atau merah ) dan besi ferrocyanida (prusian biru).
Warna biru dengan kandungan Azure blue, Cobalt Blue dan Cu – Phytalocyanine ;
Pigmen ini berasal dari mineral yang terkandung di dalam copper carbonate (azurite), sodium aluminum silicate (lapis lazuli) calcium copper silicate (Egyptian blue) beberapa cobalt aluminum axides pigmen dan chromium oxides. Pigmen biru dan hijau lebih banyak tersimpan dalam bentuk garam-garaman copper. Seperti copper pythalocyanine pigmen ini telah disetujui oleh FDA untuk digunakan sebagai mebel bayi dan mainan anak-anak juga lensa kontak. Copper pada dasarnya adalah pigmen yang cukup aman lebih stabil dari pada cobalt atau pigmen biru laut.
Warna violet dengan kandungan Manganase Violet ( Manganase ammonium pyrophosphate), Beberapa variasi dari turunan garam aluminum, Quinacridone dan Dioxazine / carbazole ;
Beberapa pigmen ungu khususnya merah keungu-unguan, umunya photoreactiv, dan warnanya mudah memudar setelah pencahayaan. Dioxazine dan carbazole adalah yang lebih stabil di dalam pigmen ungu.
Warna putih dengan kandungan Lead white (lead carbonate), Titanium dioxide (TiO2), Barium Sulfate ( BaSO4) dan Zinc Oxide;

0 komentar:

Posting Komentar